Radio Wireless Outdoor
RADIO WIRELESS OUTDOOR
Jaringan wireless adalah jaringan yang mengkoneksi dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagai-pakai file, printer, atau akses internet. Teknologi wireless LAN menjadi sangat popular di banyak aplikasi. Setelah evaluasi terhadap teknologi tersebut dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas dan meyakini realibility teknologi ini sudah siap untuk digunakan dalam skala luas dan kmplek pada jaringan tanpa kabel.
Pada dasarnya hanya ada tiga komponen penting di dalam akses data wireless yaitu:
a. Sinyal Radio (Radio Signal).
b. Format Data (Data Format).
c. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure)
Perbedaan Radio Indoor Dengan Outdoor
Radio indoor dan outdoor perbedaannya hanya terletak pada penempatan atau pemasangan.
Kalau untuk fungsinya sebenarnya sama saja antara keduanya, hanya saja dibuat perbedaan hanya untuk keefektifan dalam penggunaannya. Biasanya radio outdoor ditaruh luar dan dimasukkan dalam sebuah Box.
INDOOR
OUTDOOR
FREKUENSI
Frekuensi yang dipakai adalah 2,4 Ghz atau 5Ghz yakni frekuensi yang regolong pada ISM (Industri, Scientific, dan Medial). Dalam teknologo W LAN ada dua standar yang digunakan yakni :
802.11 standar indoor yang terdiri dari :
a.802.11 2,4 Ghz 2 Mbps
b.802.11a 5 GHz 54 Mbps
c.802.11a 2X 5 GHz 108 Mbps
d.802.11b 2,4 GHz 11 Mbps
e.802.11g 2.4 GHz 54 Mbps
f. 802.11n 2,4 GHz 120 Mbps
802.16 satandar outdoor salah satunya adalah WiMAX (World Interoperability for Microwave Access) yang sedang digodok penggunaannya di Indonesia.
Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio dipancarkan dari transmitter atau pengirim ke penerima atau receiver melalui free space, pantulan-pantulan, difraksi, line of sight dan obstructed tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.
Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge wireless LAN didesain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.
Mirip dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki no ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut. Sama dengan sebuah adapter Ethernet, sebuat kartu, wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket lansung dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio, maka ia menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.
Karena wireless LAN mengirim menggunakan frekuensi radio, wireless LAN diatur oleh jenis hukum yang sama dan digunakan untuk mengatur hal-hal seperti AM/FM radio. Federal Communications Commission ( FCC) mengatur penggunaan alat dari wireless LAN. Dalam pemasaran wireless LAN sekarang, menerima beberapa standard operasional dan syarat dalam Amerika Serikat yang diciptakan dan dirawat oleh Institute of Electrical Electronic Engineers (IEEE).
Berikut ini merupakkan beberapa Standar wireless LAN :
a. IEEE 802.11 – standar asli wireless LAN menetapkan tingkat perpindahan data yang paling lambat dalam teknologi transmisi light-based dan RF.
b. IEEE 802.11b – menggambarkan tentang beberapa transfer data yang lebih cepat dan lebih bersifat terbatas dalam lingkup teknologi transmisi.
c. IEEE 802.11a – gambaran tentang pengiriman data lebih cepat dibandingkan (tetapi kurang sesuai dengan) IEEE 802.11b, dan menggunakan 5 GHZ frekuensi band UNII.
d. IEEE 802.11g – syarat yang paling terbaru berdasar pada 802.11 standard yang menguraikan transfer data sama dengan cepatnya seperti IEEE 802.11a, dan sesuai dengan 802.11b yang memungkinkan untuk lebih murah.
Aplikasi Wireless LAN
Menghubungkan Gedung Satu dengan yang lain.
Terdapat 2 perbedaan bentuk dari konektivitas antar gedung. Pertama disebut Point-to-Point (PTP), dan yang kedua disebut Point-to-Multipoint (PTMP). Point-to-point adalah koneksi nirkabel hanya antar dua bangunan, seperti gambar dibawah. Koneksi PTP hampir selalu menggunakan semi-directional atau highly-directional antennapada masing-masing akhir dari link. Point-to-multipoint (PTMP) adalah koneksi nirkabel tiga atau lebih dari beberapa gedung, bentuk penerapannya adalah “hub and spoke” atau star topologi, dimana salah satu gedung sebagai titik pusat dari jaringan (server).
Pengiriman Data Bermil-mil
Wireless Internet Service Providers (WISPs) sekarang mengambil keuntungan dari kemajuan terbaru dalam teknologi nirkabel untuk mengirim data bermil-mil untuk melayani pelanggan mereka. WISP mempunyai tantangan yang unik bagi mereka. Hanya provider xDSL mempunyai permasalahan lebih jauh pada jarak yang jauh yaitu 18.000 kaki ( 5,7 km) dari kantor pusat dan kabel provider mempunyai persoalan dengan kabel yang sedang dipakai bersamaan oleh user, WISP mempunyai masalah dengan atap, pohon, kilat, pegunungan, menara dan banyak lagi hambatan dalam konektivita
Mobilitas
Sebagai suatu solusi lapisan akses, wireless LAN tidak dapat digantikan dengan kabel LAN dalam kondisi kecepatan data (100BaseTx tiap 100Mbps versus IEEE 802.11a tiap 54Mbps). Wireless LAN melakukan penawaran dalam peningkatan suatu mobilitas ( seperti dibawah) sebagai awal perdagangan untuk kecepatan dan mutu layanan.
Small Office –Home Office
Bentuk jenis ini juga digunakan oleh banyak perusahaan yang hanya mempunyai beberapa karyawan. Dalam perusahaan ini mempunyai kebutuhan untuk membagi informasi antar para pemakai dan koneksi internet tunggal untuk efisiensi dan peningkatan produktivitas. Untuk aplikasi ini -small office-home office, atau SOHO-wireless LAN sangat mudah dan solusi yang efektif.
Berbicara tentang sistem komunikasi wireless, peran antena sangatlah penting untuk mendapat perhatian khusus. Antena yang juga disebut sebagai areal, yaitu perangkat yang berfungsi untuk memancarkan atau menerima gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya udara ke media kabel.
Berikut macam antenna, antara lain :
1. Antenna Parabolic
Antenna Parabolic (Antena parabola) adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal. Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan sinyal televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang.
Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit.
Gambar Antena Parabola
Ø Prinsip kerja
Dengan menggunakan frekuensi lebih rendah seperti C-band, pembuat antena parabola memiliki pilihan lebih luas untuk bahan pembuatannya. Ukuran antena parabola besar yang dibutuhkan untuk frekuensi lebih rendah mendorong antena parabola untuk dikonstruksi dari lempengan logam dan kerangka logam. Pada frekuensi lebih tinggi desain tipe lempengan lebih sedikit meskipun beberapa desain menggunakan piringan padat.
Ø Tipe-tipe parabola
a. Piringan dengan motor
b. Multisatelit
c. VSAT.
Ø Kelebihan dan kelemahan
Menggunakan antena parabola dan koneksi satelit memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
Kelebihan menggunakan antena parabola dan koneksi satelit adalah kualitas video dan kualitas audio yang lebih baik jika digunakan untuk menerima siaran dari televisi satelit. Bentuk antena parabola seperti piringan membuat transmisi lebih mudah diterima, sangat cocok untuk menangkap gelombang di tempat-tempat yang jauh dari pusat transmisi.
Kelemahan yang paling mempengaruhi antena parabla dan layanan satelit adalah harga yang mahal untuk peralatan yang dibutuhkan. Antena parabola juga tidak bisa langsung membagi saluran jika di dalam satu rumah memiliki dua atau lebih perangkat televisi. Semua televisi di suatu rumah akan menyiarkan program yang sama, karena tidak ada pembagian transmisi. Untuk melakukannya, dibutuhkan peralatan tambahan seperti tuner digital yang dapat membagi transmisi agar televisi berbeda di satu rumah mampu mengakses program yang berbeda. Kelemahan yang juga harus diperhatikan adalah gangguan cuaca. Antena parabola dapat mengalami gangguan dalam menerima transmisi jika cuaca terlalu buruk.
2. Antenna Omni
Omni Slotted Antenna ini merupakan salah satu antenna omnidirectional untuk memancarkan signal Wireless Lan 2,4 GHz baik type B atau G kesegala arah dengan polarisasi horizontal. Memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan jangkauan yang lebih jauh. Karena kehandalannya, maka antenna ini sangat cocok digunakan untuk antenna WISP, maupun antenna Rt-Rw Net anda.
Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.
Antena Omni Antena ini memiliki bentuk vertikal seperti lidi. Antena type ini memiliki sudut polarisasi horizontal yang sangat baik (hingga 360 derajat), tetapi untuk polarisasi vertikal antena jenis ini kurang baik karena hanya selebar 32 derajat. jadi ketika antena ini dipasang pada ketinggian 10 meter maka titik di bawah antena tidak akan mendapat sinyal alias blankspot, lain halnya jika antena ini diteletakan pada tengah ruangan yang luas maka orang-orang di sekeliling antena ini akan mendapat sinyal yang kuat.
Informasi terakhir dengan tinggi antenna 40 meter, antenna ini bisa diakses hingga jarak lebih dari 9,5 Km dan didapatkan RSSI -77 dbm. Hasil tersebut masih sangat bagus, karena rata-rata Receive Sensitivity Wireless Lan adalah -88 dbm.
Pemasangan antenna ini relatif mudah, seperti pemasangan antenna yang lain. Hanya saja karena antenna ini memiliki polarisasi Horizontal, maka antenna klien pun harus dipasang secara horizontal pula seperti gambar dibawah.
Gambar Antena Omni
3. Antenna Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. antena sectoral juga di pasang vertikal ingat BTS telepon selular? BTS umumnya juga menggunakan antena sectoral untuk mengcover client. antena sectoral mempunyai sudut polarisasi horizontal sebesar 120 derajat sedangkan untuk vertikalnya sama dengan antena omni namun karena antena ini dapat diubah kemiringanya (pada BTS umumnya sedikit miring) sehingga dapat mengcover area yang ada dibawahnya sehingga tidak terdapat blank spot.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sektor atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
Sumber :
http://lecturer.eepis-its.edu/~ferryas/2012_2013/TOT_AK/buku-wireless.pdf
http://tips-teknologi.blogspot.com/2013/10/teknologi-jaringan-wireless.html
http://chelamutia.blogspot.co.id/2014/01/cara-kerja-jaringan-wireless.html
http://datautamanet.blogspot.co.id/2013/04/perbedaan-radio-indoor-dengan-outdoor.html
ernaaaaaa
BalasHapus