Penerapan OSI Layer pada WAN
Penerapan OSI Layer pada WAN
Layer OSI adalah model arsitektural jaringan
yang dikembangkan oleh Badan International Organization of Standardization
(ISO) di wilayah Eropa pada tahun 1977. OSI nama kependekan dari nama aslinya
yaitu Open System Interconnection. Model OSI biasa disebut dengan model
"Model Tujuh Lapis OSI" .
Sebelum adanya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk suatu standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Biasanya didalam suatu jaringan yang besar terdapat banyak sekali protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak dapat saling berkomunikasi.
Model referensi OSI ini pertama kali ditujukan untuk sebagai basis mengembangkan protokol-protokol jaringan., yang pada kenyataannya inisiatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor sebagai berikut :
Dibandingkan dengan model referensi DARPA (model internet) yang dikembangkan oleh IETF, model OSI sangat berdekatan. Model dari DARPA adalah model basis TCP/IP yang populer digunakan.
Model OSI digadang-gadang sangat kompleks. Beberapa fungsi dirasa kurang bagus, sementara fungsinya diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan internet dan TCP/IP menjadikan model referensi OSI kurang dipakai dan kurang diminati oleh pemakai.
Pemerintah Amerika Serikat (USA) tengah berusaha untuk mengembangkan model referensi OSI dan mencoba untuk mendukung model referensi OSI ini dengan solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Namun usaha ini tidak berhasil dan mulai diabaikan dan ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunkan model referensi Layer OSI jarang dijumpai diluar wilayah kawasan Eropa.
Layer OSI akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam suatu jaringa dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata , semacam TCP/IP, Decnet dan IBM System Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol mereka ke model referensi layer OSI. Model 7 Layer OSI juga sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan didalam sebuah protokol agar bisa berfungsi dan berinteraksi.
Sebelum adanya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk suatu standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Biasanya didalam suatu jaringan yang besar terdapat banyak sekali protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak dapat saling berkomunikasi.
Model referensi OSI ini pertama kali ditujukan untuk sebagai basis mengembangkan protokol-protokol jaringan., yang pada kenyataannya inisiatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor sebagai berikut :
Dibandingkan dengan model referensi DARPA (model internet) yang dikembangkan oleh IETF, model OSI sangat berdekatan. Model dari DARPA adalah model basis TCP/IP yang populer digunakan.
Model OSI digadang-gadang sangat kompleks. Beberapa fungsi dirasa kurang bagus, sementara fungsinya diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan internet dan TCP/IP menjadikan model referensi OSI kurang dipakai dan kurang diminati oleh pemakai.
Pemerintah Amerika Serikat (USA) tengah berusaha untuk mengembangkan model referensi OSI dan mencoba untuk mendukung model referensi OSI ini dengan solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Namun usaha ini tidak berhasil dan mulai diabaikan dan ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunkan model referensi Layer OSI jarang dijumpai diluar wilayah kawasan Eropa.
Layer OSI akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam suatu jaringa dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata , semacam TCP/IP, Decnet dan IBM System Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol mereka ke model referensi layer OSI. Model 7 Layer OSI juga sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan didalam sebuah protokol agar bisa berfungsi dan berinteraksi.
Pengertian 7 OSI Layer
OSI adalah standar
komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang
menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui
jaringan. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan
bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah
melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana
masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open
Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization
(ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi
data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara
efisien.
Singkatnya, application
layer merupakan lapisan OSI Layer yang menyediakan interface atau antar muka
antar aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi di dalam jaringan, dan
kemudian membantu mengerimkan dan menerima pesan yang dikirimkan di dalam jaringan
tersebut. Ini juga di namakan protokol jaringan yang mengatur tugas-tugas
tertentu dalam suatu jaringan internet.
Cara kerja dari
Application layer
Mendefinisikan dan juga menelusuri cara kerja dari application layer jauh lebih mudah untuk dilakukan dibandingakan dengan mendefinisikan cara kerja dari lapisan atau layer lainnya di dalam jaringan. Pada dasarnya, application layer akan menerima perintah dari usernya, dengna bantuan aplikasi atau software tertentu untuk mengirimkan suatu pesan atau data ke komputer lainnya. Begitupun sebaliknya. application layer akan menampilkan pesan atau data yang diterima oleh user dalam bentuk aplikasi atau software teretentu. Cara kerja dari layer application sangat mudah untuk diamati dibandingkan cara kerja layer lainnya.
Mendefinisikan dan juga menelusuri cara kerja dari application layer jauh lebih mudah untuk dilakukan dibandingakan dengan mendefinisikan cara kerja dari lapisan atau layer lainnya di dalam jaringan. Pada dasarnya, application layer akan menerima perintah dari usernya, dengna bantuan aplikasi atau software tertentu untuk mengirimkan suatu pesan atau data ke komputer lainnya. Begitupun sebaliknya. application layer akan menampilkan pesan atau data yang diterima oleh user dalam bentuk aplikasi atau software teretentu. Cara kerja dari layer application sangat mudah untuk diamati dibandingkan cara kerja layer lainnya.
Fungsi dari
Application Layer
Application Layer sendiri memiliki beberapa fungsi dan tugas utama. Berikut ini adalah beberapa fungsi juga tugas utama dari Application Layer :
Sebagai alat pengumpul informasi dan data yang dikrimkan melalui jaringan
Fungsi pertama, application layer merupakan lapisan atau layer yang berfungsi sebagai pengumpul keseluruhan informasi dan data yang diterima dan yang akan dikirim melalui sebuah jaringan. Ketika user akan menerima data (receiver / recipient) maka application layer akan mengumpulkan seluruh data yang telah sampai untuk kemudian dimunculkan di dalam aplikasi tertentu.
Begitupun sebaliknya, ketika user akan mengirimkan data, maka application layer akan mengumpulkan keseluruhan data di dalam aplikasi tertentu, dan kemudian meneruskan data tersebut ke presentation layer untuk didefinisikan dan diproses lebih lanjut ke dalam jaringan.
Application Layer sendiri memiliki beberapa fungsi dan tugas utama. Berikut ini adalah beberapa fungsi juga tugas utama dari Application Layer :
Sebagai alat pengumpul informasi dan data yang dikrimkan melalui jaringan
Fungsi pertama, application layer merupakan lapisan atau layer yang berfungsi sebagai pengumpul keseluruhan informasi dan data yang diterima dan yang akan dikirim melalui sebuah jaringan. Ketika user akan menerima data (receiver / recipient) maka application layer akan mengumpulkan seluruh data yang telah sampai untuk kemudian dimunculkan di dalam aplikasi tertentu.
Begitupun sebaliknya, ketika user akan mengirimkan data, maka application layer akan mengumpulkan keseluruhan data di dalam aplikasi tertentu, dan kemudian meneruskan data tersebut ke presentation layer untuk didefinisikan dan diproses lebih lanjut ke dalam jaringan.
Sebagai user
interface dalam menampilkan data dan informasi
Fungsi berikutnya dari application layer adalah sebagai user interface. Apa gunaya pendefinisian data danpenyajian data yang dilakukan oleh layer presentation, namun user tidak dapat membaca dan melihat data tersebut? Karena itu, setelah presentation layer menyajikan data, application layer akan bekerja dalam menampilkan data yang tersaji tersebut di dalam sebuah user interface (bisa sebuah aplikasi, program, ataupun sistem – sistem tertentu), sehingga data yang tersaji bisa dilihat dan diamati langsung oleh usernya.
Fungsi berikutnya dari application layer adalah sebagai user interface. Apa gunaya pendefinisian data danpenyajian data yang dilakukan oleh layer presentation, namun user tidak dapat membaca dan melihat data tersebut? Karena itu, setelah presentation layer menyajikan data, application layer akan bekerja dalam menampilkan data yang tersaji tersebut di dalam sebuah user interface (bisa sebuah aplikasi, program, ataupun sistem – sistem tertentu), sehingga data yang tersaji bisa dilihat dan diamati langsung oleh usernya.
OSI memiliki 7 layer,
yang mana setiap layernya mempunyai fungsi yang berbeda-beda, yaitu application
layer, presentation layer, session layer, transport layer, network layer,
datalink layer, dan apllication layer. Secara garis besar layer-layer OSI
dibagi menjadi dua bagian, yaitu upper layer (aplikasi, presentasi, dan sesi)
dan lower layer (transport, network, data link dan fisik). Setiap layernya
bersifat self-contained yang artinya fungsi yang diberikan ke setiap layer
dapat di implementasikan secara independent, maksudnya pembaruan fungsi suatu
layer tidak akan mempengaruhi layer lainnya, namun setiap fungsinya spesifik
dan mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk
lapisan yang ada di bawahnya.
Banyak kelebihan dari
model OSI ini, diantaranya karena protocol lebih mudah diatur dan dipantau,
layer yang dibawahnya mudah diubah tanpa mempengaruhi layer yang di atas, dan
upper layer dapat menggunakan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan oleh lower
layer, oleh karena kejelasan fungsi dari masing-masing layer itulah model OSI
layer kini banyak digunakan.
Dari kelebihan yang ada,
terdapat pula kekurangan pada model OSI layer ini, yaitu layering juga dapat
menambah kompleksitas proses, karena masing-masing layer harus mengerjakan
fungsinya masingmasing dan memiliki kemampuan proses yang berlainan. Proses
pembungkusan yang dilakukan untuk fungsi information hiding kurang efisien,
karena setelah sampai ke host tujuan, pembungkus yang digunakan untuk
menyembunyikan informasi tadi dibuang satu persatu.
Di dalam setiap layer
terdapat beberapa protokol. Protokol berfungsi sebagai aturan dalam pengiriman
(pelewatan) data dalam layer.
contoh-contoh protokol yang umum pada setiap
layer :
Layer Aplikasi
o HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), protokol untuk transfer file HTML dan Web .
o DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas .
o DNS (Domain Name Server), Database nama domain mesin dan nomor IP.
o FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.
o MIME (Multipurpose Internet Mail Extension), protokol untuk mengirim file biner dalam bentuk teks.
o NNTP (Network News Transfer Protocol), protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
o POP (Post Office Protocol), protokol untuk mengambil mail dari server.
o SMB (Server Message Block), protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows.
Layer Aplikasi
o HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), protokol untuk transfer file HTML dan Web .
o DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas .
o DNS (Domain Name Server), Database nama domain mesin dan nomor IP.
o FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.
o MIME (Multipurpose Internet Mail Extension), protokol untuk mengirim file biner dalam bentuk teks.
o NNTP (Network News Transfer Protocol), protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
o POP (Post Office Protocol), protokol untuk mengambil mail dari server.
o SMB (Server Message Block), protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows.
Layer Presentasi
o SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), protokol untuk pertukaran mail.
o SNMP (Simple Network Management Protocol), protokol untuk manajemen jaringan.
o Telnet, protokol untuk akses dari jarak jauh.
o TFTP (Trivial FTP), protokol untuk transfer file.
o SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), protokol untuk pertukaran mail.
o SNMP (Simple Network Management Protocol), protokol untuk manajemen jaringan.
o Telnet, protokol untuk akses dari jarak jauh.
o TFTP (Trivial FTP), protokol untuk transfer file.
Layer Sesi
o NETBIOS (Network Basic Input Output System), BIOS jaringan standar.
o RPC (Remote Procedure Call), prosedur pemanggilan jarak jauh.
o SOCKET, Input Output untuk network jenis BSD-UNIX.
o NETBIOS (Network Basic Input Output System), BIOS jaringan standar.
o RPC (Remote Procedure Call), prosedur pemanggilan jarak jauh.
o SOCKET, Input Output untuk network jenis BSD-UNIX.
Layer Transport
o TCP (Transmission Control Protocol), protokol untuk pertukaran data berorientasi (connection oriented).
o UDP (User Datagram Protocol), protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless).
o TCP (Transmission Control Protocol), protokol untuk pertukaran data berorientasi (connection oriented).
o UDP (User Datagram Protocol), protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless).
Layer Network
o IP (Internet Protocol), protokol untuk menetapkan routing.
o RIP (Routing Information Protocol), protokol untuk memilih routing.
o ARP (Address Resolution Protocol), protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP.
o RARP (Reverse ARP), protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware (pembalik ARP).
o IP (Internet Protocol), protokol untuk menetapkan routing.
o RIP (Routing Information Protocol), protokol untuk memilih routing.
o ARP (Address Resolution Protocol), protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP.
o RARP (Reverse ARP), protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware (pembalik ARP).
Layer Data Link
o PPP (Point to Point Protocol), protokol untuk point ke point. Protokol ini dipakai pada sub-layer
o LLC (Logical Link Control).
o SLIP (Serial Line Internet Protocol), protokol dengan menggunakan sambungan serial. Protokol ini dipakai pada sub-layer MAC (Media Access Control).
o PPP (Point to Point Protocol), protokol untuk point ke point. Protokol ini dipakai pada sub-layer
o LLC (Logical Link Control).
o SLIP (Serial Line Internet Protocol), protokol dengan menggunakan sambungan serial. Protokol ini dipakai pada sub-layer MAC (Media Access Control).
Layer Fisik
o Electrical/Optical, Mechanical, Functional, dan Procedural protocol.
o Electrical/Optical, Mechanical, Functional, dan Procedural protocol.
Fungsi pada setiap layer:
Physical Layer
Physical layer bertyanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar system.
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Networl Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
- Protocol pada layer physic adalah Organizations: IEE, TIA/ETA, ANSI, etc.Cable (ie. RJ45)
- Contoh perangkatnya yaitu Hubs, NIC (Layers 1 & 2), Media: Coax, Fiber, Twisted Pair, Wireless
1. Memindahkan bit antar devices.
2. Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi
3. Merepresentasikan bit.
4. Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural, dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.
Intinya layer ini berurusan dengan hardware.
Physical Layer
Physical layer bertyanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar system.
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Networl Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
- Protocol pada layer physic adalah Organizations: IEE, TIA/ETA, ANSI, etc.Cable (ie. RJ45)
- Contoh perangkatnya yaitu Hubs, NIC (Layers 1 & 2), Media: Coax, Fiber, Twisted Pair, Wireless
1. Memindahkan bit antar devices.
2. Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi
3. Merepresentasikan bit.
4. Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural, dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.
Intinya layer ini berurusan dengan hardware.
Datalink Layer
Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara system koneksi dengan penaganan error.
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras( seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC).m
- Protocol yang ada pada leyer ini adalah LLC dan MAC
- Contoh perangkatnya adalah Bridges, Switches, NIC (Layers 1 & 2)
1. Mengkomunikasikan bit ke bytes dan byte ke frame.
2. Menerima perangkat medua berupa MAC Addressing.
3. Deteksi error dan recovery error.
4. Menyediakan transmisi phisik dari data.
5. Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control.
6. Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC).
7. Menterjemahkan dari layer network di atasnya ke bit-bit layer fisik di bawahnya.
8. Melakukan format pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame).
9. Menambahkan header yang terdiri dari alamat HW sources & destination (semacam informasi kontrol).
10. Mengidentifikasi peralatan pada network.
11. Membentuk enkapsulasi yang membungkus data asli.
12. Enkapsulasi akan dilepas setelah paket diterima oleh layer di bawahnya.
13. Enkapsulasi akan berlanjut di hop lain hingga paket sampai ke tujuan.
14. Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman.
Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara system koneksi dengan penaganan error.
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras( seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC).m
- Protocol yang ada pada leyer ini adalah LLC dan MAC
- Contoh perangkatnya adalah Bridges, Switches, NIC (Layers 1 & 2)
1. Mengkomunikasikan bit ke bytes dan byte ke frame.
2. Menerima perangkat medua berupa MAC Addressing.
3. Deteksi error dan recovery error.
4. Menyediakan transmisi phisik dari data.
5. Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control.
6. Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC).
7. Menterjemahkan dari layer network di atasnya ke bit-bit layer fisik di bawahnya.
8. Melakukan format pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame).
9. Menambahkan header yang terdiri dari alamat HW sources & destination (semacam informasi kontrol).
10. Mengidentifikasi peralatan pada network.
11. Membentuk enkapsulasi yang membungkus data asli.
12. Enkapsulasi akan dilepas setelah paket diterima oleh layer di bawahnya.
13. Enkapsulasi akan berlanjut di hop lain hingga paket sampai ke tujuan.
14. Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman.
Network Layer
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”.
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router dan switch layer 3.
- Protocol pada layer ini yaitu : Routing
- Perangkat Network layer : Router
1. Mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara lokal.
2. Paket diterima oleh interface router.
3. Router akan mencek alamat IP tujuan.
4. Melakukan routing tabel.
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”.
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router dan switch layer 3.
- Protocol pada layer ini yaitu : Routing
- Perangkat Network layer : Router
1. Mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara lokal.
2. Paket diterima oleh interface router.
3. Router akan mencek alamat IP tujuan.
4. Melakukan routing tabel.
Transport Layer
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
- Protocol yang ada pada layer Transport adalah Connection Oriented (TCP), Connectionless (UDP)
1. Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi (reassembing) dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama.
2. Menyediakan layanan transportasi data ujung ke ujung.
3. Membuat sebuah koneksi logikal antara host pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork.
4. Bertanggung jawab menyediakan mekanisme multiplexing.
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
- Protocol yang ada pada layer Transport adalah Connection Oriented (TCP), Connectionless (UDP)
1. Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi (reassembing) dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama.
2. Menyediakan layanan transportasi data ujung ke ujung.
3. Membuat sebuah koneksi logikal antara host pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork.
4. Bertanggung jawab menyediakan mekanisme multiplexing.
Session Layer
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut “session”.
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
- Protocol dilayer adalah NFS (Network File System), RPC (Remote Procedure Call), ASP (Appletalk Session Protocol)
1. Mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang digunakan.
2. Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer di atasnya.
3. Kontrol dialog antar peralatan / node.
4. Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komuniskasinya (simplex, half duplex, full duplex).
5. Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan.
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut “session”.
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
- Protocol dilayer adalah NFS (Network File System), RPC (Remote Procedure Call), ASP (Appletalk Session Protocol)
1. Mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang digunakan.
2. Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer di atasnya.
3. Kontrol dialog antar peralatan / node.
4. Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komuniskasinya (simplex, half duplex, full duplex).
5. Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan.
Presentation Layer
Presentation layer bertanggungjawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data, enkripsi dan konversi.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
- Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).
1. Bagaimana data dipresentasikan.
2. Menyajikan data.
3. Layanan Penterjemah.
4. Menentukan tipe data (gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau EBCDIC), dan ekstensi file agar file siap ditampilkan dilayer aplikasi.
Presentation layer bertanggungjawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data, enkripsi dan konversi.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
- Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).
1. Bagaimana data dipresentasikan.
2. Menyajikan data.
3. Layanan Penterjemah.
4. Menentukan tipe data (gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau EBCDIC), dan ekstensi file agar file siap ditampilkan dilayer aplikasi.
Application Layer
Application layer menyediakan jasa untuk
aplikasi pengguna, layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara
program computer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di
jaringan seperti server printer atau aplikasi computer l;ainnya.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
- Protocol yang ada pada layer Application adalah HTTP, FTP, SMTP, POP, DNS, Telnet
- Contoh perangkat pada layer ini : Hosts, PC, Servers, Mobile Phones
1. Interface antara jaringan dan SW aplikasi.
2. Mengkomunikasikan service ke aplikasi.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
- Protocol yang ada pada layer Application adalah HTTP, FTP, SMTP, POP, DNS, Telnet
- Contoh perangkat pada layer ini : Hosts, PC, Servers, Mobile Phones
1. Interface antara jaringan dan SW aplikasi.
2. Mengkomunikasikan service ke aplikasi.
Setiap melewati layer data mengalami proses
enkapsulasi dan dis-enkapsulasi, yaitu pembungkusan data dan penambahan atau
pengurangan header.
Referensi
Komentar
Posting Komentar